JURNAL SOREANG– Sebanyak 2.000 pesantren di Jawa Barat sudah memiliki unit bisnis melalui program One Pesantren One Product (OPOP).
Upaya ini sebagai jalan kemandirian bagi pihak pesantren dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya.
“Pemprov Jabar mengalokasikan anggaran bisnis pesantren ini. Semuanya agar pesantren bisa lebih mandiri,” kata Gubernurnya Jabar, H. Ridwan Kamil atau Kang Emil saat silaturahmi dengan jajaran MUI Jabar di kantor MUI Jabar, Rabu, 18 Agustus 2021.
Acara dihadiri Ketua Umum MUI Jabar, Prof. KH. Rachmat Sjafei, Sekum MUI Jabar, KH. Rafani Achyar, ketua Dewan Pertimbangan MUI Jabar KH. Miftah Faridl, perwakilan Kodam III/Siliwangi dan Kanwil Kemenag Jabar serta Ustaz Adi Hidayat.
Ratusan pengurus MUI kabur/kota se-Jawa Barat juga ikut dalam acara melalui aplikasi zoom. Para peserta Pendidikan Kader Ulama (PKU) juga ikut dalam acara secara virtual.
Dalam kesempatan itu, Ustaz Adi Hidayat memberikan bantuan.paket imunitas untuk Covid-19 untuk warga Jawa Barat yang terdampak pandemi.
Lebih jauh, Kang Emil menyatakan, lembaga keagamaan dan pendidikan bisa jadi agen perubahan dan pemberdayaan masyarakat.
“Selain membantu unit usaha pesantren, Pemprov Jabar juga membantu dalam pengiriman satu desa satu hafiz Alquran, English for ulama dan mengirimkan ulama ke luar negeri,” ujarnya.
Mengenai pembukaan masjid maupun kegiatan keagamaan, Kang Emil menyatakan, bisa dilakukan kalau masyarakat disiplin protokol kesehatan.
“Minimal dengan memakai masker karena bisa menekan penyebaran Covid-19. Selain itu, 70 persen warga sudah menjalani vaksinasi sehingga sudah ada kekebalan komunal,” katanya.
Gubernur merasa optimistis merdeka dari Covid-19 bisa terjadi tahun depan kalau usaha vaksinasi dan protokol kesehatan berjalan optimal.
“Semoga pak presiden nantinya menyatakan Indonesia merdeka dari Covid-19. Kalau sudah begitu membuat warga bisa bebas untuk aktivitas seperti biasanya,” katanya.***