Gorontalo – Majelis Ulama Indonesia Provinsi Gorontalo melaksanakan Rapat Pimpinan (Rapim) MUI pertama kali pasca Ramadhan 1443 H/2022 M. (Selasa, 24/5), sebagai evaluasi program dan penajaman langkah langkah strategis kedepan utamanya bagi komisi yang menangani isu isu kekinian.
Bertempat dikediaman Ketua MUI, Rapim diawali dengan pembahasan isu LGBT yang lagi marak dan menjadi isu kekinian di Gorontalo.
Dihadapan Sekretaris dan bendahara, ketua bidang, ketua komisi dan anggota MUI lainnya, bahmid menyampaikan keresahannya terhadap isu LGBT yang berkembang dibumi serambi madinah.
“Kita jangan lengah dan tidak boleh diam, Banyak hal yang harus kita seriusi sebagai perwakilan para ulama dalam menanggapi isu yang beredar di masyarakat. Ini tidak boleh menjadi bola liar. Masyarakat butuh pijakan fatwah untuk melindungi hak beragamanya,” ungkap KH. Abdurrahman Abubakar Bahmid.
Dalam Rapim tersebut disepakati beberapa agenda aksi jangka pendek sebagai realisasi program kerja MUI Gorontalo diantaranya adalah pembentukan team tanggap bencana, serta Penanganan paham ekstrimisme dan juga yang terus dilakukan hingga saat ini terhadap pembinaan mental dan spiritual pelajar dari bahaya LGBT.
Sebagai upaya harmonisasi dan menyegarkan kembali kepengurusan MUI, dalam waktu dekat MUI Gorontalo akan melaksanakan silaturahim dalam momen family gathering para Kiyai, ulama, zhuama dan MUI yang ada di daerah kabupaten dan Kota.
“Agenda ini semata mata adalah mengokohkan kembali ukhuwah islamiah antara pengurus MUI dan ormas Islam yang ada di Provinsi Gorontalo, kedepan kita akan lebih solid lagi” ucap ketua MUI.
. (*)