Ganas Annar MUI DKI Jakarta menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan pelatihan relawan anti narkoba sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat agar terhindar dari penyalahgunaan obat terlarang. Puluhan peserta yang terdiri dari Pengurus Ganas Annar MUI Kota dan Kabupaten sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut.
Hadir diacara pelatihan, PLT Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI, Brigjend Pol Drs. Kenedy, Ketua Umum MUI DKI Jakarta, KH. Munahar Muchtar, Pengurus Ganas Annar DKI Jakarta yang sekaligus narasumber, dr. Sukiman Rusli, Sp.PD di Hotel Sunlake, Sunter, Jakarta Utara (6/10)
Dalam sambutannya Ketua Umum MUI DKI Jakarta KH. Munahar Muchtar mengatakan MUI Jakarta memberikan apresiasi atas upaya dan kerja keras BNN yang secara konsisten mengambil peran penting bagi bangsa dalam menanggulangi penyalahgunaan narkotika di masyarakat.
“Harapannya, melalui pelatihan ini, pengurus Ganas Annar MUI kota dan kabupaten dapat menerima manfaat jangka panjang, dan dapat menyebarluaskan informasi ini kepada masyarakat sehingga kita bisa memutus mata rantai penyalahgunaan obat terlarang disekitar kita” ujar Ketua Umum MUI DKI Jakarta.
Penyebaran narkoba lanjut Munahar sudah sampai kampung kampung bahkan sampai gang gang diperkotaan, untuk itu perlu adanya kolaborasi dan kerjasama Ganas Annar dengan BNN agar kita bisa mencegah atau setidaknya bisa meringankan tugas BNN kedepannya.
“Narkoba ini sangat amat berbahaya, menurut saya pribadi bahkan lebih dahsyat, lebih berbahaya daripada minuman keras, dan penyebarannya sampai saat ini sudah sampai ke gang gang. Harapannya Ganas Annar bisa MOU dengan BNN agar paling tidak, pengurus bisa melaporkan ke BNN jadi tinggal BNN yang menangkap atau menindaklanjuti, dan kita hanya bisa memberikan laporan” ujarnya
Senada dengan hal tersebut dr. Sukiman Rusli, selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam mengatakan bahwa narkoba dapat mengganggu pemikiran, memori dan fungsi luhur otak lainnya. Dan pemakai yang sudah ketagihan, ini akan mengakibatkan gangguan yang lebih serius lagi, yang mana dapat mendepresi fungsi otak serta dapat merusak struktur jaringan otak dan organ lainnya.
“Karena bahayanya penyebaran narkoba di Indonesia, kami Ganas Annar MUI telah mendapatkan amanah agar berpartisipasi aktif untuk mencegah dan menaggulangi narkoba ini. Sesuai dengan fungsi alim ulama, maka kewajiban utamanya adalah membina ummat agar terhindar dari bahaya narkoba”
Terdapat beberapa sesi pelatihan antara lain strategi dan peran BNN RI dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, efek narkoba dan gejala serta tindakan pertama yang dilakukan, program rehabilitasi pecandu narkoba, dan dampak buruk narkoba dan ketentuan syariah bagi pengguna, pengedar dan produsen narkoba.
Ganas Annar di betuk oleh MUI DKI Jakarta yang mengikutsertakan para Mubaligh, Da’i, dan Pengurus MUI, yang diberikan tugas untuk mencerahkan masyarakat agar menjauhi narkoba.
“Ganas Annar seringkali menyaksikan penghancuran barang haram tersebut (narkoba), tapi yang namanya dunia kejahatan, ini terus berulang, untuk itu kita memberikan pencerahan agar bisa memutus mata rantai penyebaran narkoba di indonesia khususnya di Jakarta, Oleh karena itu sekecil apapun kita, harus berbuat jangan sampai terjerumus kedalam narkoba” tutup Supriadi Karsim Ketua Ganas Anar MUI DKI Jakarta.