INFO MUI BALI. Tim LPLH & SDA MUI Bali yang dipimpin Ir. Saleh Purwanto, bersama pakar biofarmakologi Indonesia, Ir. H. Suprio Guntoro, saat di Bedugul, setelah kunjungan ke Pabrik Pupuk Bokashi di Bantas
“Untuk kampanye pilah sampah rumah tangga perlu dijalin kerja sama LPLH & SDA dan PT Songgolangit Persada dalam mensuport probiotik,” harap Ir. H. Saleh Purwanto yang dikenal sebagai pakar budidaya ikan lele ini
INFO MUI BALI (Denpasar) – TIM khusus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali yang duduk di Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup & Sumber Daya Alam (LPLH & SDA), Senin (24/5) kemarin, mengunjungi lokasi produksi pupuk Bokashi Pak Oles di Bantas, Tabanan. Tim yang dipimpin Ketua LPLH & SDA MUI Bali, Ir. H. Saleh Purwanto, itu, menyaksikan langsung proses pengolahan sampah organik yang diproduksi PT Songgolangit Persada Bantas.
Lokasinya itu dikenal sebagai Bantas Bokashi Kotaku. Di sini, diproduksi pupuk Bokashi. Ini pupuk organik. Ir. Koentjoro Adijanto dan Kadek Wirawan, S.H. menerangkan panjang lebar soal ini kepada tim dari MUI Bali. Pupuk tadi diolah dari bahan baku sampah organik, serbuk limbah gergajian kayu, dan kotoran sapi.
Seluruh proses produksinya melibatkan jasa tenaga kerja lokal. Ada simbiosis mutualisme antara PT Songgolangit dan masyarakat desa.
Pabrik pupuk Bokashi ini tercatat sebagai unit produksi kedua Pak Oles. Hasilnya, selain pupuk Bokashi, juga tanah subur media tanam, probiotik (EM4) untuk pertanian, peternakan, perikanan, lingkungan, dan toilet.
Ketua Tim LPLH & SDA MUI Bali, Ir. H. Saleh Purwanto, meyakinkan, kegiatan turun ke lapangan tersebut ditujukan agar pihaknya memahami bagaimana limbah organik dari rumah tangga diolah menjadi kompos. Caranya, menggunakan alat kompos atau komposter sederhana yang bisa dibuat sendiri di rumah.
Di situ juga diajarkan cara membuat kompos dengan komposisi limbah organik, molase, air, dan EM4 sebagai sumber bakteri pengurainya. Hasilnya berwujud pupuk cair dan pupuk padat.
“Untuk kampanye pilah sampah rumah tangga perlu dijalin kerja sama LPLH & SDA dan PT Songgolangit Persada dalam mensuport probiotik,” harap Ir. H. Saleh Purwanto yang dikenal sebagai pakar budidaya ikan lele ini.
Tim LPLH ini terdiri dari para pemerhati lingkungan hidup. Ada yang pernah bekerja di pemerintahan, kelembagaan, dosen aktif, maupun penggiat lingkungan. Tim yang dipimpin Ir. Saleh Purwanto, juga ikut serta Sekretaris LPLH & SDA, H. Adrid Indaryanto; Ketua Bidang Perlindungan LH & SDA, H. Bambang Haryono, Hj. Irdhawati, Ana Rohana, Hj. Ayu Bunadi, Setyarti, Hj. Sri Indriani, Eko Tugas Pribadi, Yusuf Abdullah, dan Eko Prihandoyo.
“Misi utama tim ini adalah mengupayakan solusi pengelolaan sampah dalam rangka melayani umat, sehingga dapat melibatkan mereka dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup,” tambah Sekretaris LPLH & SDA MUI Bali, H. Adrid Indaryanto.
Kunjungan tim ahli LPLH & SDA MUI Bali tak hanya di Bantas. “Tim kemudian menuju lokasi ZCD Baznas Bedugul,” jelas Adrid. SYAM KELILAUW
The post Tim MUI Bali Belajar Olah Sampah di Pabrik Bokashi Tabanan appeared first on MUI BALI.