Pringsewu: Kabar gembira datang dari Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Pringsewu, pasalnya bertambah lagi dosen yang bergelar doktor. Dr. Dedi Irawan, S.E., M.E.Sy telah menyelesaikan sidang ujian doktor bidang ilmu ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Program Studi Ilmu Ekonomi Konsentrasi Manajemen Keuangan Universitas Lampung, Rabu (8/3/2023).
Ujian Terbuka Promosi Doktor diselenggarakan di Ruang Sidang Lantai II Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Lampung, Dedi Irawan dalam disertasinya mengambil judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen Dengan Menggunakan Pendekatan Life Cycle Pada Perusahaan Publik di Indonesia” dengan dibimbing oleh Promotor Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, SE., M.Sc dan Dr. Sri Hasnawati, S.E., M.E sebagai Ko-Promotor.
Disertasi tersebut telah mendapatkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor Pencatatan 000354357.
Lelaki kelahiran Sukaagung Bulok Tanggamus 15 Maret 1981 ini menerangkan, keterbatasan ekonomi atau kesibukan yang ada bukan menjadi penghalang untuk meraih cita-cita yang lebih tinggi. “Selama ada niat dan keinginan keras, maka tidak ada yang tidak mungkin. Harus kerja keras dan jangan gampang menyerah dan tak lupa pula harus disertai doa” pesannya.
Lebih lanjut anak kedua dari 5 saudara pasangan Ibu Samah dan Bapak Sukandi ini mengisahkan, kalau ingin enak maka suka tidak suka pasti melewati keletihan, kejenuhan, hingga kegagalan. “Tidak ada orang sukses langsung sekejab jadi sukses. Semua pasti melewati proses yang terpenting jangan mudah menyerah. Kalau ditegur atau dicibir jangan lantas lemah atau mundur. Melainkan menjadi penyemangat untuk melangkah maju”, ucap suami dari Lia Khana Irawan, S.Pd ini.
“Alhamdulillah setelah melewati proses yang pajang akhirnya sampailah pada puncaknya, keberhasilan ini tentunya atas ridho dari Allah SWT. Serta dukungan orang tua, keluarga, terutama sang istri Lia Khana Irawan dan anak-anak Randikha Rifqi Irawan dan Fakhrie Dzafran Irawan. saya berharap perjalanan proses pendidikan saya ini akan menjadi motivasi khususnya bagi kedua putranya dan umumnya bagi masyarakat Kabupaten Pringsewu, bahwasanya melalui pendidikan kita bisa bermimpi, keluar dari masalah kehidupan sekarang ini”, kata Dedi warga Pekon Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Peringsewu ini.
Dedi menceritakan masa kecilnya yang di lahirkan dari keluarga kurang mampu serta pernah menjadi buruh batu bata selama 14 tahun untuk melanjutkan studinya tidak membuatnya patah semangat untuk menempuh pendidikan formal mulai dari SD sampai jenjang S3. Bahkan kakak dan adiknya hanya berpendidikan lulusan Sekolah Dasar. Sebagai seorang yang terlahir dari keluarga yang kurang mampu, Dedi Irawan meraih gelar Doktor yang telah dicapainya saat ini tidak mudah, penuh pengorbanan dan perjuangan. “Pernah sempat putus sekolah karena terkendala biaya, namun dengan kerja kerasnya akhirnya bisa menyelesaikan pendidikannya”, pungkasnya.
Adapun pengalaman publikasi ilmiah yang publish di Jurnal Bereputsi selama menjadi mahasiswa Progam Doktoral di Univesitas Lampung yaitu 1. The Effect of Economic Value Added, Market Value Added, Earnings Per Share and Firm Size on the Return of Islamic Stocks in Manufacturing Companies Listed in ISSI. (Penerbit Opcion), 2. Dividen Policy By Using A Life Cycle Approach For Public Companies In Indonesia, (Penerbit Business, Management and Economic Engineering).
Dedi Irawan juga berhasil menerbitkan dua buah buku yang berjudul : 1. Live Cycle & Kebijakan Dividen di Indonesia (CV. LADUNY ALIFATAMA Jl. Ki Hajar Dewantara No. 49 Iringmulyo, Metro – Lampung ISBN: 978-623-489-000-6 ), 2. Ekonomi Manajerial (Penerbit Yayasan Cendikia Mulia Mandiri Perumahan Cipta No.1 Kota Batam, 29444 ISBN: 978-623-8157-03-7).
Hadir dalam ujian tersebut Rektor Institut Bakti Nusantara (IBN) Lampung Dr. H. Fauzi, ME, M.Kom, Akt; Ketua STIT Pringsewu Dwi Rohmadi Mustofa, M.Pd; Direktur Pascasarjana STIT Pringsewu Dr. H. Salamun, M.Pd.I; Ketua STEBI Tanggamus Riki Renaldo, S.Kom., M.TI; Dekan Fakultas Komputer IBN Lampung M. Muslihudin, M.TI; serta puluhan dosen STIT Pringsewu, IBN Lampung, STEBI Tanggamus dan keluarga besar promovendus.
(rilis/idris)