Bandar Lampung: Bertempat di Aula Arafah Komplek Asrama Haji Rajabasa Bandarlampung, ratusan siswa Bintara Polri Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling mendapatkan pembekalan dari Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung Prof. H Mohammad Mukri.
Dalam pembekalan tersebut, Prof Mukri menyampaikan banyak hal mulai dari semangat trilogi ukhuwah yakni ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwan basyariyah sampai dengan moderasi beragama.
Prof Mukri juga menyampaikan pentingnya para polisi Indonesia untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini karena keamanan di tengah masyarakat yang menjadi tupoksi Polri saat ini bukan hanya dilakukan secara konvensional namun sudah bersentuhan dengan digital.
Oleh karenanya, Prof Mukri berpesan agar para polisi mampu dengan baik menyerap informasi yang saat ini membanjiri keseharian hidup. “”Dulu orang bisa memimpin, hebat, dan sukses karena memiliki banyak informasi. Namun kini, yang mampu memimpin dan sukses adalah mereka yang mampu menyaring informasi,” katannya.
Polisi yang tugasnya memang identik dengan pengambil kebijakan harus mampu memilah dan memilih informasi yang diterima. Pasalnya data yang kemudian diubah menjadi informasi akan berubah menjadi ilmu dan terwujud dalam tindakan dan kebijakan. Jika sumber data dan informasi tidak valid atau salah, maka kebijakan pun akan bermasalah. Alih-alih memberi manfaat, malah madlarat yang akan didapatkan.
Prof Mukri menyebut bahwa menjadi polisi merupakan pekerjaan yang mulia karena tugasnya telah termaktum dalam Al-Quran yakni memberi rasa aman pada masyarakat.
“Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari rasa ketakutan,” katanya mengutip satu ayat tentang keamanan dari Quran Surat Quraisy ayat 4.
Mengutip dan memodifikasi apa yang dikatakan ilmuwan Islam Ibnu Taimiyah, Prof Mukri menyebut bahwa 60 tahun kita mempunyai polisi yang jelek, jauh lebih baik daripada 1 malam saja tidak ada polisi.
“Ini menunjukkan betapa penting pekerjaan polisi. Sehingga kompetensi seorang polisi harus terus ditingkatkan karena menjadi tumpuan dan harapan terselenggaranya keamanan di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Pesan penting lain yang disampaikan Prof Mukri adalah nasihat untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan para tokoh agama dan masyarakat. Terlebih saat seorang polisi ditugaskan di tempat baru, ia harus bersilatirahmi dengan tokoh agama (kiai) dan tokoh masyarakat. Dengan langkah ini, maka akan lebih memudahkan dalam menjalankan tugas.
Hadir pada kesempatan tersebut sejumlah pejabat Polda Lampung seperti Kompol Sutana Yusuf dan Kompol Hermizi. Hadir pula pengurus MUI Lampung di antaranya Prof Alamsyah, H Mansyur Hidayat, Dr. Abdul Syukur, H Suryani M Nur, Sholihin, Ujang Tommy, dan H Muhammad Faizin. (Rita Zaharah)