Oleh: Muhammad Hendra, reporter TV MUI dari Makkah Arab Saudi
MAKKAH – Bimbingan manasik tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Agama di Tanah Air. Selama di Tanah Suci, jamaah juga mendapatkan bimbingan manasik, baik dari pembimbing ibadah kloter maupun konsultan ibadah Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Makkah Zulkarnain Nasution. Menurutnya, ibadah adalah layanan inti dalam penyelenggaraan ibadah haji. Apalagi, setiap jamaah diharuskan membekali dirinya dengan ilmu manasik. Di sinilah pentingnya proses bimbingan ibadah. Sehingga, jamaah bisa memahami proses penyelenggaraan ibadah haji dan diharapkan bisa melaksanakannya secara mandiri.
“Kementerian Agama sudah melakukan pembinaan manasik sejak di tanah air. Namun tingkat pemahaman jamaah memang bermacam-macam. Karenanya proses bimbingan terus dilakukan saat jemaah di Tanah Suci,” ujar Zulkarnain di Makkah, Minggu (4/6/2023).
Pemerintah telah menunjuk para konsultan ibadah dan pembimbing ibadah untuk memberikan layanan kepada jamaah haji, terkait peribadatan. Total ada 26 konsultan dan pembimbing ibadah yang bertugas di Daker Makkah. Sebanyak empat orang ditempatkan di kantor Daker, lainnya di tempatkan di setiap sektor perumahan Jamaah haji, termasuk sektor Masjidil Haram.
“Konsultan ibadah ini adalah para kyai, akademisi dan praktisi perhajian yang memiliki kompetensi untuk memberikan layanan konsultasi masalah-masalah haji,” jelas Zulkarnain.
“Untuk memudahkan jamaah, layanan konsultasi ibadah ini didesain untuk dapat dilakukan secara offline dan online,” sambungnya.
Secara offline, para konsultan dan pembimbing bertugas memberikan layanan konsultasi ibadah di wilayah sektor masing-masing. Konsultan yang berada di kantor Daker Makkah juga akan melakukan visitasi ke sektor untuk melakukan pembekalan.
“Secara online, kami sudah menyebar nomor telepon para konsultan ini kepada semua jamaah melalui PPIH Kloter. Sehingga jamaah dapat berkonsultasi dengan mudah,” sebutnya.
Zulkarnain berharap, keberadaan para konsultan dan pembimbing ibadah dapat dimaksimalkan oleh para jamaah dalam memahami manasik haji. Pemahaman yang baik diharapkan memudahkan jamaah dalam beribadah dan dapat mengantarkan mereka meraih kemabruran.
“Semua masalah yang dihadapi jamaah terkait ibadah, harus tuntas dan terselesaikan sebelum pulang ke tanah air. Para konsultan dan pembimbing dihadirkan untuk membantu jemaah dalam hal itu,” tandasnya. (Fakh)