JAKARTA, MUI.OR.ID – Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah MUI, KH M Cholil Nafis mengajak para dai untuk membangun dakwah yang inspiratif dan kreatif.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, Rabu (13/09/2023).
Kegiatan yang bertajuk “Strategi Dakwah untuk Menjaga Ukhuwah di Tahun Politik” ini berlangsung di Hotel Acacia Jakarta.
“Sampai saat ini, jumlah dai yang telah mengikuti standardisasi dari MUI sekitar 1600 orang. Dengan jumlah tersebut, saya harap para dai mampu mengembangkan dakwah yang kreatif di tengah-tengah masyarakat, khususnya menjelang tahun politik,” beber Kiai Cholil.
Selain menyoroti perihal strategi dakwah, Kiai Cholil juga mengingatkan kepada masyarakat Indonesia secara umum untuk merawat persaudaraan. Dua hal yang harus dijaga dan menjadi perekat bangsa ini yaitu nasionalis dan religius.
“Dua pilar ini harus kita jaga bersama. Kita telah belajar melalui banyak peristiwa termasuk salah satunya politik di mana rentan akan perpecahan di masyarakat, terlebih apabila isu politik identitas yang dibawa,” katanya.
Kiai Cholil juga menyampaikan yang perlu dihindari adalah politik identitas. Sedangkan identitas politik merupakan sesuatu yang melekat pada seseorang.
Misalnya, menurut dia seseorang tidak bisa melepaskan identitasnya sebagai seorang Muslim. Atau mereka yang bergaris keturunan Sunda, Betawi, Madura dan yang lainnya tidak akan lepas dari identitas tersebut.
Oleh karena itu, perbedaan yang ada perlu dijahit dengan semangat ukhuwah. Para dai memiliki andil memberikan dakwah yang sejuk dan kreatif untuk mengkampanyekan pentingnya ukhuwah dalam perbedaan.
“Mari kita biasakan sikap persatuan dan kerukunan. Kita sebarkan dakwah kreatif dan inspiratif berdasarkan kerangka kemanusiaan,” ajak Kiai Cholil. (Isyatami Aulia, ed: Nashih)
