JAKARTA— Penembakan yamg dilakukan Mutafa NR di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jl Proklamasi Jakarta menyisakan pertanyaan yang perlu diungkap secara terbuka.
MUI membentuk TIM Investigasi dan Penuntasan Kasus Penembakan MUI untuk keperluan internal. Tim pun menggelar rapat secara intensif.
Rapat tersebut membahas langkah-langkah yang akan dilakukan Tim tersebut.
“yang kita bahas pada rapat ini tentang investigasi, kita lakukan investigasi mandiri,” kata Ketua MUI Bidang Fatwa, Prof KH Asrorun Ni’am Sholeh yang memimpin jalannya rapat, akhir pekan ini.
Selain membahas terkait investigasi rapat ini juga dihadiri Lembaga Pelindungan Saksi (LPSK) untuk koordinasi.
“Iya kita hadirkan LPSK untuk berkoordinasi, tentunya saksi kita butuh perlindungan,” katanya lagi.
Prof Ni’am berharap kasus ini segera bisa dituntaskan dengan baik dan menemukan pembuktian baru.
“Kasus ini kita berharap segera dituntaskan ya, baik secara aspek motivasi dan juga petunjuk-petunjuk lain yang bisa memperkuat proses penyelidikan,” kata dia.
Selain Kiai Ni’am hadir pada rapat tersebut Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian, Prof. Utang Ranuwijaya, Ketua MUI Bidang Dakwah, KH Cholil Nafis, Wasekjen MUI bidang Hukum, KH Ikhsan Abdullah dan juga dihadiri Wakil Ketua Lembaga Pelindungan Saksi (LPSK), Maneger Nasution beserta rombongannya.
Sementara itu, secara terpisah, dikutip dari Antara, Polda Metro Jaya memeriksa saksi berjumlah 19 orang dalam kasus penembakan di gedung MUI Pusat Jalan Proklamasi,Menteng, Jakarta Pusat yang terjadi pada Selasa (2/5).
“Pertama-tama kami akan sampaikan penyelidikan dan penyidikan sementara ini, penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 19 orang saksi, ” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko saat konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Trunoyudo menjelaskan saksi tersebut terdiri dari beberapa kategori, pertama dari MUI, pihak keluarga, kemudian saksi dari kasus sebelumnya di Lampung.
“Pertama saksi dari MUI, ini kita sudah melakukan pemeriksaan sebanyak 8 orang, sedangkan dari pihak keluarga ada 4 orang, kemudian sisanya referensi terhadap kasus yang sebelumnya yang terjadi di Lampung,” katanya.
Trunoyudo juga menjelaskan terkait hasil autopsi di Rumah Sakit Polri telah selesai dilakukan pada Rabu (3/5).”Jadi, untuk sementara itu yang autopsi, nanti akan dilakukan pembahasan lebih lanjut melalui proses penyidikan,” ucapnya.
Mantan Kabid Humas Polda Jawa Timur tersebut juga menambahkan pihaknya masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus ini.”Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum bersama Polres Metro Jakarta Pusat masih ada di Lampung melakukan pekerjaannya, maka tentunya hasil secara komprehensif masih menunggu,” tambahnya.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkanpelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60).
“Identitas pelaku sudah ada, inisial M berusia sekitar 60-an. KTP domisili Lampung,” katanya saat dikonfirmasi di Kantor MUI Pusat, Selasa.
Komarudin menambahkanjenazah pelaku telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi. Adapun, di dalam tas pelaku ditemukan obat-obatan. (Junaidi/Antara, ed: Nashih)