JAKARTA, MUI.OR.ID – Para delegasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengunjungi akademi Islam Internasional, di Kota Taskhent, Uzebekistan, Kamis (29/9/2023).
Sekretaris Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI), Dr Andi Hadiyanto menyampaikan, delegasi MUI ini terdiri dari pimpinan, pengurus HLNKI, pengurus ormas, dan akademi Muslim yang berjumlah 52 orang.
“Akademi ini diresmikan oleh Presiden Uzbekistan pada tahun 1999, terdiri dari program S1-S3 di bidang kajian Islam, ekonomi dan pariwisata, serta kesusastraan Asia Timur,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima MUIDigital.
Andi menuturkan, di samping ketiga fakultas tersebut, juga ada colage-colage tentang peradaban Islam, sejarah Islam, bahasa dan sastra Arab, perbandingan agama, dan lain-lain.
Akedemi Islam Internasional Uzbekistan yang dikunjungi oleh MUI ini miliki 2500 mahasiswa sarjana, 250 mahasiswa magister, dan 100 mahasiswa doktor, serta 40 di antaranya berasal dari luar negeri.
“Kampus ini merupakan salah satu dari 3 universitas Islam di Uzbekistan, selain 10 madrasah keagamaan. Akademi ini menduduki peringkat ke-4 Universitas Uzbekistan di bidang humaniora,” ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Andi mengungkapkan bahwa pimpinan MUI, di antaranya Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim dan Ketua Komisi HLNKI MUI Bunyan Saptomo melakukan pertemuan khusus dengan rektor dan jajaran pimpinan akademi.
Dalam pertemuan itu, ujarnya, dijajaki kemungkinan kerja sama yang bisa dilakukan oleh kedua belah pihak. “Adapun group delegasi lainnya dipimpin oleh Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis melakukan dengan dialog dengan civitas akademika Akademi Islam Internasional Uzbekistan,” ungkapnya.
Dalam dialog itu, kata Andi, kiai Choil menyampaikan tentang perkembangan Islam di Indonesia serta peran dan kontribusi MUI dalam mencegah radikalisme dan memperkuat nilai-nilai moderasi.
(Sadam/Junaidi-Din)