JAKARTA– Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kesehatan dan Kebencanaan, KH Sodikun menyebut bahwa peran relawan kebencanaan sangat mulia. Mereka memberikan manfaat kepada orang lain saat kondisi kritis.Tidak hanya waktu, mereka juga harus mengorbankan tenaga di tengah bahaya bencana.
Hal ini disampaikannya saat membuka Pelatihan Pembibitan Calon Pelatih
Kebencanaan Tingkat Menengah yang digelar oleh LPB MUI, Jumat (1/9/2023). Kegiatan yang digelar pada 1-3 September 2023 ini bertempat di Aula Buya Hamka, Kantor MUI, Jakarta Pusat.
“Kemuliaan seseorang itu bukan karena posisinya Presiden, DPR, Gubernur tapi penentu kemuliaan seseorang atau tidaknya dari berapa besar manfaat kepada orang lain terutama saat menghadapi situasi krisis,” ungkapnya.
Oleh karena itu, kiai Sodikun menilai sangat penting pemahaman mengenai manajemen krisis bagi masyarakat khususnya yang menjadi relawan.
“Oleh karena itu, penting (memahami) manajemen krisis, mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan terjadi. Ini langkah keniscayaan dan keharusan,” tuturnya.
Kiai Sodikun mengingatkan, jangan sampai bencana mendatangkan kerugian yang sangat besar. Sehingga, melahirkan para relawan yang sadar dan memahami manajemen resiko dan krisis merupakan suatu keharusan.
“Menyiapkan kader-kader sadar krisis. Ini dahsyat luar biasa, kita melakukan pelatihan, agar melahirkan kader-kader budaya sadar risiko dan krisis,” tegasnya.
Kiai Sodikun menekankan, apabila manajemen risiko dapat ditata dengan baik, maka dapat meminimalisir dampak dari bencana.
(Sadam/Azhar)