Jakarta – Dalam ajaran Islam, Makkah menjadi salah satu kota penting dalam perjuangan Nabi Muhammad. Sejarah mencatat, wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi bertempat di gua Hira yang terletak di Makkah.
Begitu pula rekam jejak dakwah yang dilakukan oleh Nabi diawali saat ia berada di Makkah. Tidak berlebihan pula apabila Makkah disebut dengan kota suci bersejarah.
Secara geografis, Makkah terletak antara 39–40 derajat Bujur Timur (BT). Dilansir dari buku “1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah” karya Asima Nur Salsabila disebutkan, kota ini terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah dan kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah.
Di dalam Al-Qur’an, Allah menyebutkan kota Makkah sebagai tempat suci yang disebut dalam Al-Qur’an berulang kali dengan beberapa istilah, di antaranya:
Pertama, Makkah.
Allah menyebut kota Makkah di dalam Al-Qur’an sebagaimana yang disebut dalam surah al-Fath ayat 24:
وَهُوَ الَّذِيْ كَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ عَنْهُمْ بِبَطْنِ مَكَّةَ مِنْۢ بَعْدِ اَنْ اَظْفَرَكُمْ عَلَيْهِمْ ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرًا
“Dialah (Allah) yang menahan tangan (mencegah) mereka dari (upaya menganiaya) kamu dan menahan tangan (mencegah) kamu dari (upaya menganiaya) mereka di tengah (kota) Makkah setelah Dia memenangkan kamu atas mereka. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”
Ayat di atas secara jelas bahwa Allah menyebut kota Makkah. Sebagaimana dengan istilah yang umum dengan saat ini untuk dipakai.
Kedua, Bakkah.
Makkah disebut juga dengan istilah “Bakkah”. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 96:
اِنَّ اَوَّلَ بَيْتٍ وُّضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِيْ بِبَكَّةَ مُبٰرَكًا وَّهُدًى لِّلْعٰلَمِيْنَۚ
“Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia adalah (Baitullah) yang (berada) di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam.”
Dalam Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, ia menjelaskan ayat di atas menegaskan bahwa Bakkah merupakan nama lain dari negeri Makkah. Tempat yang sejak dahulu didirikan untuk manusia beribadah kepada Allah Yang Maha Esa sebagai lambang Tauhid
Buya Hamka menjelaskan, antara huruf Ba dengan huruf Mim adalah berdekatan makhraj (tempat keluar) hurufnya, huruf bibir. Oleh sebab itu, zaman dahulu orang Arab ada yang menyebutnya dengan Bakkah atau yang disebut juga dengan Baitullah (Rumah Allah).
Ketiga, Ummul Qura.
Istilah selanjutnya yang digunakan untuk penyebutan Makkah dalam Al-Qur’an yaitu Ummul Qura. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam surah as-Syura’ ayat 7:
وَكَذٰلِكَ اَوْحَيْنَآ اِلَيْكَ قُرْاٰنًا عَرَبِيًّا لِّتُنْذِرَ اُمَّ الْقُرٰى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيْهِ ۗفَرِيْقٌ فِى الْجَنَّةِ وَفَرِيْقٌ فِى السَّعِيْرِ
“Demikianlah Kami mewahyukan kepadamu Al-Qur’an yang berbahasa Arab agar engkau memberi peringatan kepada (penduduk) Ummul Qurā (Makkah) dan penduduk di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan keberadaannya. Segolongan masuk surga dan segolongan (lain) masuk neraka.”
Menurut Ibnu Qutaibah, Makkah disebut dengan Ummul Quro sebab merupakan bagian bumi yang paling lama (لأنها أقدم الأرض). Selain itu, ada juga yang berpendapat karena Makkah merupakan kota yang kedudukannya paling agung.
Keempat, al-Balad.
Selanjutnya penyebutan kota Makkah lain yang diabadikan oleh Al-Qur’an yaitu al-Balad. Dalam surah al-Balad ayat 1 Allah berfirman:
لَآ اُقْسِمُ بِهٰذَا الْبَلَدِۙ
“Aku bersumpah demi negeri ini (Makkah),”
Dalam Tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia disebutkan al-Balad pada ayat di atas merujuk pada kota Makkah.
Allah bersumpah dengan kota Makkah, tempat di mana terdapat Ka’bah yang dituju oleh manusia dari segala penjuru semenjak didirikan oleh Nabi Ibrahim sampai sekarang untuk melaksanakan ibadah haji.
Demikianlah di antara nama lain untuk kota Makkah sebagai tempat suci yang disebutkan dalam Al-Qur’an berulang kali. Semoga Allah memudahkan setiap Muslim untuk menziarahi kota yang suci dan diberkahi tersebut, aamiin. Wallahu’alam.
(Isyatami Aulia/Fakh)