Getaran Bulan Sya’ban
Dr. Agus Hermanto
Komisi Penelitian MUI Lampung
Bukan Sya’ban adalah bulan yang jatuh setelah bulan Rajab, yang merupakan bulan angan-angan, karena bulan Rajab merupakan bulan menuju gerbang Ramadhan, sedangkan kedua bulan tersebut Rajab dan Sya’ban merupakan bulan yang beriringan. Semoga kita semua senantiasa mendapatkan keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban, hingga kita dapat berjumpa dengan Ramadhan.
Pada bulan Rajab, Allah jadikan bulan yang mulia dengan segala larangan untuk berperang, dan menjadi sebuah kedamaian dan ketentraman bagi umat Islam, pada bulan itulah Rasulullah melakukan Isra Mi’raj hingga mendapatkan pesan suci yaitu shalat lima waktu, yang menjadi barometer ibadah seseorang dengannya. Shalat yang merupakan tiang agama, dan menjadi ibadah yang pertama kali dihisab oleh Allah, jika baik shalatnya akan menjadi baik segala ibadahnya, dan sebaliknya jika buruk, maka akan buruk pula amal ibadahnya semuanya.
Bukan Rajab yang merupakan bulan yang jatuh sebelum bulan Sya’ban, sebagai masyarakat muslim yang konsisten merawat tradisi, maka telah banyak kegiatan peringatan Isra Mi’raj dengan segala macam bentuknya, mulai dari tabligh akbar, besekan, hingga rentetan acara yang dilakukan demi memuliakan bukan Rajab yang juga bulan haram, yaitu larangan melakukan bentuk keburukan dan penganiayaan.
Sedangkan bulan Sya’ban merupakan bulan yang biasa dilupakan, setelah banyaknya ibadah yang dilakukan pada saat Rajab, hingga banyak terlupakan bahwa ramadhan ada di depan gerbang. Pada bulan Sya’ban ini sangat mulia untuk dilakukan qadha puasa bagi wanita khususnya yang pada bulan Ramadhan lalu memiliki hutang puasa, karena haidh, istihadhah maupun sakit dan menyusui, pada bulan inilah waktu yang tepat untuk menjalankannya karena bulan ini merupakan bulan terakhir sebelum ramadhan.