JAKARTA— Di Indonesia, memasuki bulan Rajab kita akan sering mendengar sayup-sayup doa meminta keberkahan dan dipanjangkan umur agar dapat menghadapi Ramadhan.
Doa itu menjadi sering dibaca baik oleh imam shalat, ustadz atau ustadzah pemimpin pengajian, bahkan berseliweran di berbagai platform media sosial.
Sumber doa tersebut terinspirasi dari riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW, ketika memasuki Rajab membaca doa tersebut. Salah satu riwayat direkam Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ
Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Nabi Muhammad SAW apabila memasuki Rajab, maka beliau mengatakan, “Allahumma barik lana fi rajabi wa sya’ban wa barik lana fi ramadhan (ya Allah, berkahilah kami di Rajab dan Syaban dan berkahilah kami di Ramadhan.” (HR. Ahmad no 2228)
Dalam riwayat lain, disebutkan bahwa Nabi mengatakan, “wa ballighnaa Ramadhan (semoga kami diberi umur panjang sehingga dapat mengalami bulan Ramadhan)”
Namun, perlu diketahui, hadits di atas menurut standar ahli hadis merupakan hadis dlaif alias lemah. Ini dijelaskan salah satunya oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitabnya Tabyin al-‘Ajb bi Ma Warada fi Syahr Rajab halaman 37-38.
Akan tetapi bukan berarti kita dilarang untuk berdoa meminta keberkahan Rajab, Sya’ban dan agar dipanjangkan umur hingga dapat beramal saleh pada Ramadhan.
Karena hadits dlaif masih dapat dijadikan inspirasi untuk fadlail ‘amal (melaksanakan keutamaan).
Malah, Syekh Muhammad Abdur Rauf al-Munawi dalam karyanya Faidl al-Qadir Syarh al-Jami’ al-Shagir mengutip pendapat Ibn Rajab yang menjelaskan hikmah di balik doa di atas:
قال ابن رجب: فيه أن دليل ندب الدعاء بالبقاء إلى الأزمان الفاضلة لإدراك الأعمال الصالحة فيها فإن المؤمن لا يزيده عمره إلا خيرا
“Ibn Rajab berkata, “Hadits tersebut dapat dijadikan inspirasi dianjurkannya berdoa agar panjang umur, supaya dapat beramal saleh pada Rajab, Sya’ban dan Ramadhan. Sebab orang beriman, semakin panjang umurnya, semakin banyak amal kebaikannya.”
Jadi, dapat kita pahami bahwa berdoa meminta keberkahan bulan Rajab, Sya’ban, dan panjang umur agar dapat beramal saleh di bulan Ramadhan itu tidak masalah bahkan dianjurkan.
Hal ini karena tidak ada larangan spesifik dari Nabi Muhammad SAW yang melarang kita berdoa di bulan Rajab, terlebih bila doa tersebut berisi kebaikan. (Ilham Fikri, ed: Nashih).