Jakarta – Bersama Yenny Wahid sebagai Moderator, Arifin Panigoro hadir mengisi rapat pleno III Kongres Ekonomi Umat di Hotel Grand Sahid Jaya, Sabtu (22/04).
Pemilik Newmont ini mengatakan modal ventura adalah cara paling relevan untuk membantu perekonomian umat. Pasalnya, umat tidak bisa lagi menggantungkan diri kepada bank syariah karena rate-nya yang lebih besar dibanding bank konvensional.
Sementara ketika menggunakan modal ventura, benar-benar bisa menghindari bunga bank karena bentuknya bagi hasil. “Ini paling ideal dan paling islami, pendampingan dan bagi hasil, ” ucap Arifin.
Terlebih lagi, tambah Arifin, selama ini modal ventura , atau di bank syariah dinamakan mudharabah, masih jarang dijalankan. Selain itu, jaminan kerap dijadikan syarat pengambilan kredit, juga sulit dipenuhi masyarakat kelas bawah yang terkena ketimpangan.
Arifin melanjutkan, dari sisi nilai investasi, modal ventura memang terkesan kecil. Namun bila dihitung manfaat yang ada setelah pasangan usahanya sudah bisa mandiri, nilainya besar sekali. “Memang kecil, tapi kalau pasangan usahanya sudah lepas, banyak sekali, ” tegas Arifin.
Yenny Wahid selaku moderator juga mengamini ucapan Arifin. Menurutnya, konsep modal ventura sudah bagus, namun kurang banyak. “Modal ventura sudah bagus, namun kurang banyak, ” tambah Yenny.
Untuk itu, baik Arifin maupun Yenni, pada sidang itu berpesan agar modal ventura diperbanyak, sehingga tidak ada beban bunga yang ditanggung masyarakat kecil. “Perbesar modal ventura supaya tidak ada beban bunga sama sekali, ” pungkas keduanya. (Ichwan/Azhar)